- Teknologi tiga dimensi (3D) perlahan merangsek pasaran, mulai dari game hingga televisi. Namun bagi orang tertentu tayangan 3D justru bisa menimbulkan efek negatif. Mereka bagaikan alergi pada tayangan tersebut.
- Hal ini setidaknya dicontohkan oleh sebagian populasi warga Inggris. Dikutip detikINET dari Telegraph, Rabu (14/7/2010), sekitar 12 persen atau sekitar enam juta orang warga Inggris dengan gangguan pada mata terancam tidak bisa menonton 3D.
- Artinya, populasi ini divonis tidak akan bisa menikmati revolusi teknologi 3D dalam game, film dan berbagai siaran TV. Demikian laporan yang disampaikan lembaga bernama The Eyecare Trust, di Inggris.
- Direktur The Eyecare Trust Dharmesh Patel menyebutkan, ada sekitar 12 persen penduduk Inggris yang mengalami kerusakan pada penglihatan mereka. Akibatnya, sulit bagi mereka untuk melihat efek 3D dalam film, video ataupun game. Alhasil, yang terlihat oleh mereka hanyalah gambar buram yang membuat mereka merasakan sakit kepala dan peradangan pada mata.
- "3D kini muncul di mana saja dan ada banyak orang yang mengeluh tidak bisa melihatnya. Bagi enam juta orang ini, menggunakan kacamata 3D sama dengan melihat segalanya menjadi buram dan membuat mereka pusing dan sakit mata," terang Pathel.
- Untuk diketahui, beberapa riset memang sudah sering memberikan peringatan bahwa 3D memiliki beberapa efek bagi kesehatan mata dan kepala. Untuk itu, disarankan untuk bijak dalam menikmati teknologi 3D.
- Pathel sendiri merekomendasikan agar para pengguna sesekali beristirahat saat tengah asyik bermain game atau menonton tayangan 3D. "Terutama bagi anak usia di bawah enam tahun, yang masih dalam tahap perkembangan, kami sarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum membolehkan putra putri Anda menikmati 3D," tandasnya
0 komentar:
Posting Komentar